M.A.A.F adalah sebuah kata yang terdiri dari 4 huruf
digunakan oleh seseorang atau kelompok
ketika melakukan satu atau lebih kesalahan yang telah diperbuat baik
perbuatan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Biasanya kata ini
diungkapkan dengan rasa penyesalan yang mendalam dan tulus, namun seiring
berjalannya waktu dengan semakin maraknya kemunafikkan yang timbul dan tertanam
dalam diri manusia kata maaf begitu dengan mudahnya dilontarkan tanpa rasa yang
berarti, adapun dilontarkan dengan air wajah yang sangat patut dikasihani dan
membuat luluh si korban.
Maaf merupakan kata yang sangat dengan mudahnya diucapkan
oleh pelaku kesalahan namun sulit diterima oleh korban dari kesalahan, dan
kadang sebaliknya begitu sulitnya diucapkan oleh pelaku kesalahan padahal si
korban dari kesalahan tidak mempermasalahkan jika ia meminta maaf. Mengapa
demikian?
Pertama, Hal ini disebabkan oleh begitu banyaknya , sering
nya,besarnya dan macamnya kesalahan – kesalahan yang dilakukan oleh pelaku sehingga membuat sipelaku ini selalu berkata “MAAF” kepada korban dari
kesalahan dan si korban-pun mulai bosan karena begitu seringnya kata “ MAAF”
yang terlontar dan terekam dalam otak sikorban, sehingga sikorbanpun tidak
mempercayainya lagi dan yang terpapar hanya kekecewaan yang tak terbendung hal tersebut membuat korban menjadi sulit
untuk memaafkan atau mengampuni .Akibat dampak psikis ini sikorban menjadi
trauma akan kata maaf dan sulit mempercayai pelaku atau bahkan lebih parahnya
orang lain yang melakukan kesalahan sepele padanya pun akan sangat sulit untuk
dimaafkan.
Kedua, kadang manusia memiliki suatu perasaan yang membuat
manusia menjadi sedikit egois atau kecenderungan merasa lebih tinggi derajatnya
dibandingkan manusia lain, entah apa penjabarannya namun saya biasa menyebutnya
dengan kata “ gengsi” atau “ jaim” seperti itulah kiranya. Ya, maka terkadang
kesalahan yang menurut pertimbangan orang banyak tak begitu parahnya menjadi
sangat ironis dan menyebabkan perpecahan antara sipelaku dan korban sehingga
kesalahan yang bermula kecil dapat menjadi masalah besar, tak jarang pada kasus
ini sipelaku pada akhirnya akan selalu merasa bersalah dan menyesal.
Lalu bagaimana membedakan permintaan maaf yang tulus dengan
permintaan maaf yang tak tulus?
Hal ini dapat anda lihat dari seberapa tulusnya sipelaku meminta
maaf bukan dengan seberapa seringnya ia meminta maaf, seberapa banyaknya air
mata penyesalan yang diperlihatkan didepan anda atau seberapa banyaknya
janji-janji perubahan yang dia ucapkan. Anda dapat melihat dari bagaimana
pelaku dapat menyelesaikan akibat kesalahan yang dia perbuat, bagaimanapun
tanggung jawab itu perlu dibuktikan bukan hanya janji –janji yang hanya
dicucapkan tanpa adanya bukti yang real. Jadi menurut saya berupa pernyataan
tulus yang dibarengi dengan bukti nyata yang sangat nyata tidak ambigu :p
Namun pada masa jaman modern saat ini dimana begitu
banyaknya jenis judul sinetron yang ditonton oleh berjutaan manusia belahan
bumi dimana peran antagonis dan protagonis memainkan perannya dengan lihai, tak
sedikit para penonton seperti belajar drama mempraktekkannya jika didunia
nyata. Heemmm… dengan obat tetes mata atau bawang merah yang diusap-usap kemata
(lebay banget :p ) hingga keluarlah air mata dari kelenjar lacrimalis hingga
tumpah meruah melewati pipi dan biasanya setelah air mata ini tumpah akan
diiringi dengan kata “MAAF” , yapp, bak disambar petir sikorban yang melihat
beberapa tetesan air mata palsu itupun merasa iba dan kasihan dan kemudian
keluarlah kata “ SAYA MAAFKAN” . Yah sebenarnya masih banyak lagi contoh
lainnya , tapi berhubung saya capek menulisnya , jadi kapan-kapan akan saya
lanjutkan lagi hehehe..
Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang dipahami,
dimengerti, tidak disetujui, tidak nyambung dan lain sebagainya, maksud tujuan
saya menulis ini hanya keisengan belaka hehe.. sampai jumpa ditulisan gak jelas
saya lainnya salam “MISTO”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar