Kamis, 28 Februari 2013

M.A.A.F (sebuah tulisan yang tidak jelas)


M.A.A.F adalah sebuah kata yang terdiri dari 4 huruf digunakan oleh seseorang atau kelompok  ketika melakukan satu atau lebih kesalahan yang telah diperbuat baik perbuatan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Biasanya kata ini diungkapkan dengan rasa penyesalan yang mendalam dan tulus, namun seiring berjalannya waktu dengan semakin maraknya kemunafikkan yang timbul dan tertanam dalam diri manusia kata maaf begitu dengan mudahnya dilontarkan tanpa rasa yang berarti, adapun dilontarkan dengan air wajah yang sangat patut dikasihani dan membuat luluh si korban.

Maaf merupakan kata yang sangat dengan mudahnya diucapkan oleh pelaku kesalahan namun sulit diterima oleh korban dari kesalahan, dan kadang sebaliknya begitu sulitnya diucapkan oleh pelaku kesalahan padahal si korban dari kesalahan tidak mempermasalahkan jika ia meminta maaf. Mengapa demikian?

Pertama, Hal ini disebabkan oleh begitu banyaknya , sering nya,besarnya dan macamnya kesalahan – kesalahan yang dilakukan oleh pelaku  sehingga membuat sipelaku  ini selalu berkata “MAAF” kepada korban dari kesalahan dan si korban-pun mulai bosan karena begitu seringnya kata “ MAAF” yang terlontar dan terekam dalam otak sikorban, sehingga sikorbanpun tidak mempercayainya lagi dan yang terpapar hanya kekecewaan yang tak terbendung  hal tersebut membuat korban menjadi sulit untuk memaafkan atau mengampuni .Akibat dampak psikis ini sikorban menjadi trauma akan kata maaf dan sulit mempercayai pelaku atau bahkan lebih parahnya orang lain yang melakukan kesalahan sepele padanya pun akan sangat sulit untuk dimaafkan.

Kedua, kadang manusia memiliki suatu perasaan yang membuat manusia menjadi sedikit egois atau kecenderungan merasa lebih tinggi derajatnya dibandingkan manusia lain, entah apa penjabarannya namun saya biasa menyebutnya dengan kata “ gengsi” atau “ jaim” seperti itulah kiranya. Ya, maka terkadang kesalahan yang menurut pertimbangan orang banyak tak begitu parahnya menjadi sangat ironis dan menyebabkan perpecahan antara sipelaku dan korban sehingga kesalahan yang bermula kecil dapat menjadi masalah besar, tak jarang pada kasus ini sipelaku pada akhirnya akan selalu merasa bersalah dan menyesal.

Lalu bagaimana membedakan permintaan maaf yang tulus dengan permintaan maaf yang tak tulus?

Hal ini dapat anda lihat dari seberapa tulusnya sipelaku meminta maaf bukan dengan seberapa seringnya ia meminta maaf, seberapa banyaknya air mata penyesalan yang diperlihatkan didepan anda atau seberapa banyaknya janji-janji perubahan yang dia ucapkan. Anda dapat melihat dari bagaimana pelaku dapat menyelesaikan akibat kesalahan yang dia perbuat, bagaimanapun tanggung jawab itu perlu dibuktikan bukan hanya janji –janji yang hanya dicucapkan tanpa adanya bukti yang real. Jadi menurut saya berupa pernyataan tulus yang dibarengi dengan bukti nyata yang sangat nyata tidak ambigu :p

Namun pada masa jaman modern saat ini dimana begitu banyaknya jenis judul sinetron yang ditonton oleh berjutaan manusia belahan bumi dimana peran antagonis dan protagonis memainkan perannya dengan lihai, tak sedikit para penonton seperti belajar drama mempraktekkannya jika didunia nyata. Heemmm… dengan obat tetes mata atau bawang merah yang diusap-usap kemata (lebay banget :p ) hingga keluarlah air mata dari kelenjar lacrimalis hingga tumpah meruah melewati pipi dan biasanya setelah air mata ini tumpah akan diiringi dengan kata “MAAF” , yapp, bak disambar petir sikorban yang melihat beberapa tetesan air mata palsu itupun merasa iba dan kasihan dan kemudian keluarlah kata “ SAYA MAAFKAN” . Yah sebenarnya masih banyak lagi contoh lainnya , tapi berhubung saya capek menulisnya , jadi kapan-kapan akan saya lanjutkan lagi hehehe..

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang dipahami, dimengerti, tidak disetujui, tidak nyambung dan lain sebagainya, maksud tujuan saya menulis ini hanya keisengan belaka hehe.. sampai jumpa ditulisan gak jelas saya lainnya salam “MISTO”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar